YOGYAKARTA – Kesantunan berbahasa merupakan senjata strategis terkuat di arena politik kontemporer. Hal ini menepis anggapan bahwa untuk tegas dan berpengaruh, seorang politisi harus tampil keras dan ofensif. “Padahal, temuan dari analisis linguistik terhadap dinamika politik kita justru menunjukkan hal sebaliknya. Pengaruh yang berkelanjutan dan legitimasi yang kuat justru dibangun di atas fondasi komunikasi yang cerdas, kontekstual, dan beretika,” kata Pakar Komunikasi Politik Dwi Santoso, Ph.D., Selasa (16/12/2025). Lihat Grafis: Miris, Komunikasi Generasi Milenial Kian Tak Santun Pernyataan ini bukanlah sekadar opini, melainkan kesimpulan yang lahir dari penelitian mendalam Santoso selama bertahun-tahun.