Liputan6.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa 16 Desember 20205. Kurs rupiah bergerak melemah 6 poin atau 0,04 persen menjadi 16.673 per USD dari sebelumnya 16.667 per USD.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan kurs rupiah menguat terbatas karena data manufaktur Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan.
BACA JUGA:Siap-siap Rupiah Loyo Lagi Hari Ini, Bisa Sentuh Level Ini
Tercatat, Indeks Manufaktur Empire State AS mengalami kontraksi minus 3,9, jauh di bawah perkiraan yang sebesar 10.
“Rupiah diperkirakan masih akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang sedikit tertekan setelah data manufacturing – NY Empire State – yang lebih lemah,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (16/12/2025).
Selain itu, lanjutnya, investor disebut tengah wait and see menantikan data Non-Farm Payroll (NFP) AS pada Selasa malam.
NFP diperkirakan masih akan lemah dengan hanya menambah 25-25 ribu pekerjaan, jauh dibandingkan angka normal yang biasanya di atas 100 ribu.
Terkait sentimen domestik, investor disebut masih ada ada sedikit kekhawatiran menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang menekan rupiah.
Bank sentral Indonesia diestimasikan bakal mempertahankan suku bunga untuk meredakan tekanan terhadap rupiah. Jika suku bunga diturunkan, lanjutnya, maka akan membuat imbal hasil yang lebih rendah menjadi kurang menarik.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah diprediksi berkisar Rp16.600-Rp16.700 per dolar AS.

